Tuesday, March 15, 2016

commonly misused words and confusingly related words

 It is meant to include only words whose misuse is deprecated by most usage writers, editors, and other professional linguists of Standard English. Some of the examples are homonyms or pairs of similarly spelled words that are often confused.
 example of commonly misused words :


1. (Your, You're )  =   You're is a contraction of "you are", and your is a possessive pronoun meaning "belonging to you".
  • When driving, always wear your seatbelt.
  • Standard: If you're going out, please be home by ten o'clock.

 2. (adverse, averse) = Adverse means unfavorable, contrary or hostile. Averse means having a strong feeling of opposition, antipathy, or repugnance. Merriam-Webster notes that adverse is commonly used as an attributive adjective (before the noun), while "averse" is rarely used in this situation.

  • They sailed despite adverse weather conditions.
  •  He was averse to taking his medicine .

3.  ( effect, affect)   = An Effect is a result, Affect usually means to alter.Effect can also be a verb that means "to cause (something) to be", while affect as a noun has technical meanings in psychology, music, and aesthetic theory: an emotion or subjectively experienced feeling.

  • Temperature has an effect on reaction spontaneity.
  • He seemed completely devoid of affect.
4.  (aesthetic, ascetic) = Aesthetic relates to an appealing or unappealing visual look or atmosphere. Ascetic is used to express the avoidance of pleasure due to self-discipline.

  • The aesthetics of the building were beautiful.
  • Some religions support ascetic practices.
5.   (Than, Then)       =   Than is used for comparisons, Then means it came next. Than is a grammatical particle and preposition associated with comparatives, where then is an adverb and a noun.

  •        I like pizza more than lasagna.
  •       We ate dinner, then went to the movies.

There are words that cause problems when the speaker is not able to distinguish between them. They are similiar in meaning or pronounciation but can not be used interchangeably.

 1. (Remind, remember) = Remind to cause a person to remember, cause (a person) to think of (someone or something) and Remember to recall to the mind with effort; think of again.

  • Remind me to return this book to the library.
  • I remember to lock the door.
 2.  (do, make )             = Do (To carry out activities or tasks) and make ( to cause to happen and to create or build something)





  • He needs to do his homework.
  • Don’t forget to make a list.
3. (Good, Well)            = Good used to modify nouns and linking verbs and well used to modify action verbs
  • I have a good idea.
  • She is writing a book very well
4. (borrow,lend)         = borrow used to take a loan and lend used to give a loan


  • Can I borrow $20 from you please?
  • I will lend you $20. 
 5. (bring, take)         = bring used to carry towards someone or somewhere and take used to carry away from someone or somewhere

  • He brings me flowers every week.
  • He always takes his brother to hockey games.
     

 http://www.noslang.com/spelling.php
http://english-problems.blogspot.co.id/2012/04/confusingly-related-verbs.html?m=1
http://www.gingersoftware.com/content/grammar-rules/verbs/confusing-verbs/
 https://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:List_of_commonly_misused_English_words


   

Monday, June 30, 2014

Pengertian Swasembada Pangan :

Swasembada pangan berarti kita mampu utk mengadakan sendiri kebutuhan pangan masyarakat dengan melakukan realisasi & konsistensi kebijakan tsb, antara lain dengan melakukan: 

1. Pembuatan UU & PP yg berpihak pada petani & lahan pertanian. 

2. Pengadaan infra struktur tanaman pangan seperti: pengadaan daerah irigasi & jaringan irigasi, pencetakan lahan tanaman pangan khususnya padi, jagung, gandum, kedelai dll serta akses jalan ekonomi menuju lahan tsb. 

3. Penyuluhan & pengembangan terus menerus utk meningkatkan produksi, baik pengembangan bibit, obat2an, teknologi maupun sdm petani. 

4. Melakukan Diversifikasi pangan, agar masyarakat tidak dipaksakan utk bertumpu pada satu makanan pokok saja (dlm hal ini padi/nasi), pilihan diversifikasi di indonesia yg paling mungkin adalah sagu, gandum dan jagung (khususnya indonesia timur). 

Jadi diversifikasi adalah bagian dr program swasembada pangan yg memiliki arti pengembangan pilihan/ alternatif lain makanan pokok selain padi/nasi (sebab di indonesia makanan pokok adalah padi/nasi). Salah satu caranya adalah dengan sosialisasi ragam menu non pad/nasi.



Swasembada Pangan Di Indonesia :

Indonesia Belum Mampu Wujudkan Swasembada Pangan

Upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia dinilai hanya wacana semata, buktinya hingga tahun ini pemerintah masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan di tanah air. Pemerintah Indonesia dipastikan akan mengalami kesulitan dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, mengingat target pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan cenderung mengalami kegagalan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Yayasan Abdi Bumi Iwan Dewantama ketika ditemui VOA di Denpasar Bali pada Minggu pagi. Iwan Dewantama mengungkapkan target pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan akan sangat sulit diwujudkan.
Target tersebut menjadi sangat tidak realistis karena pada kenyataanya pemerintah telah gagal dalam menangani alih fungsi lahan pertanian terutama persawahan menjadi pemukiman. Kondisi ini menunjukkan gagalnya pemerintah dalam melakukan penataan ruang terutama dalam melindungi lahan pertanian.
Iwan Dewantama mengatakan, “Buruknya tata ruang di Indonesia yang merembet pada tata ruang di tingkat daerah baik provinsi maupun kabupaten, sehingga perlindungan terhadap kawasan pertanian itu tidak optimal dilakukan oleh pemerintah dan buktinya adalah undang-undang perlindungan untuk sawah berkelanjutan hanya baru keluar kemarin, artinya ini pemerintah sudah sangat terlambat mengantisipasi.”
Menurut Iwan Dewantama, program swasembada pangan kini hanya menjadi wacana di tengah semakin derasnya impor pangan. Apalagi impor pangan tersebut dikendalikan oleh kelompok-kelompok mafia tertentu
“Indonesia tetap saja mengimpor beberapa komoditi penting tetapi di sisi lain justru produktivitas tidak ditingkatkan dengan optimal, jadi ini lebih saya lihat sebuah mafia komoditi, pelaku-pelaku yang dulu sempat berjaya di zaman Orde Baru, kemudian dengan peran Bulog yang tidak efektif , maka upaya mempermainkan komoditi masih terjadi hingga sekarang,” kata Iwan Dewantama.
Sementara, pemerintah provinsi Bali mulai tahun depan berencana mengimplementasikan peraturan daerah (perda) perlindungan lahan pertanian. Perda ini sebagai tindaklanjut undang-undang nomor 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan dan untuk melindungi sekitar 81.900 hektar lahan persawahan di Bali.
Namun, menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, tantangan lainnya saat ini adalah keengganan pemuda untuk bertani
“Karena mereka alergi jadi petani, anak-anak muda kenapa? Karena dianggap kotor panas, berkeringat dan hasilnya sedikit, itu persoalannya. (Jadi) bagaimana sekarang membuat hasilnya banyak? Saya juga prihatin, yang mau jadi petani tua-tua semua,” ujar Mangku Pastika.
Sementara sebelumnya Kementerian Pertanian merevisi target produksi beras tahun 2012 sebanyak 72 juta ton gabah kering giling (GKG). Target ini dianggap tidak rasional sehingga direvisi turun menjadi 66,7 juta ton GKG.